تخطي للذهاب إلى المحتوى

SEMA-I Bahas Politik Global, Hadirkan Direktur IIC Jakarta

24 مارس 2022 بواسطة
Hayana

SEMA-I Bahas Politik Global, Hadirkan Direktur IIC Jakarta

Humas IAIN Parepare- Senat Mahasiswa Institut (SEMA-I) IAIN Parepare bekerja sama dengan SEMA Fakultas dan DEMA Fakultas lingkup IAIN Parepare menggelar Seminar dengan tema “Peran Rusia-Ukraina dan Politik Global Dunia Islam” berlangsung di Aula Serbaguna, Rabu (23/03/2022).

Hadir sebagai narasumber seminar Prof. Dr. Abd. Majid Hakimelahi (Direktur Islamic Cultural Center) Jakarta dan Dr. Zainal Said, M. H (Kepala LP2M IAIN Parepare) serta dari perwakilan pengurus SEMA-I, DEMA-I, UKK/UKM, SEMA-F, DEMA-F dan HMPS IAIN Parepare dan Organisasi Daerah.

Ketua Senat Mahasiswa Institut Muhammad Yunus dalam sambutannya mengatakan kegiatan seminar ini bagian penting dalam proses mengembangkan organisasi dan tema yang diangkat merupakan isu yang sentral dalam dunia global.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa (Ketua DEMA-I IAIN Parepare) Muhammad Zaldy Febri dalam sambutannya mengatakan bahwa ini merupakan pembahasan yang cukup global di tataran mahasiswa dan menjadi rujukan yang cukup efektif untuk membuka wawasan dan cakrawala berpikir mengenai wacana global, khususnya dalam perang Rusia dan Ukraina.

Selanjutnya, M Abd. Majid Hakimelahi dalam materinya menyampaikan dalam dunia global ada lima kekuasaan besar, tentunya masing-masing kelima kekuatan tersebut memiliki keinginan tersendiri menjadi penguasa tunggal di dunia.

Pada tahun 2009 Amerika Serikat mengawalinya dengan mengakui bahwa mereka  menjadi penguasa satu-satunya dibandingkan dengan negara lain. Berturut-turut Cina, Rusia hingga Islam menjadi kekuatan atau penguasa besar di dunia dalam hal memegang peranan penting dalam dunia politik global.

“Ketika berbicara soal pemegang kekuasaan di dunia dalam Islam, pemuda dituntut untuk mampu memberikan kontribusi nyata dalam memajukan Islam sebagai penguasa dunia, baik dalam bidang politik global maupun setiap bidang kehidupan lainnya,” ungkapnya.

“Berita-berita yang Anda dengar bahwa Amerika Serikat telah membuat laboratorium Kimia yang ada di Ukraina sebagai bagian awal mula lahirnya perang antara Rusia-Ukraina. Pada akhirnya gerakan-gerakan militer yang terjadi di Rusia dan Ukraina saat ini merupakan hal yang perlu dipahami dari ketegangan tersebut terjadi karena tidak lepas dari Rusia dan Barat. Dalam hal ini (NATO) yang dekat dengan Ukraina bahkan digadang-gadang, jika Ukraina ingin menjadi bagian dari NATO. Hal tersebut tentu membuat Rusia geram sebab Ukraina merupakan dulunya negara  bagian dari Rusia yang saat itu masih bernama Uni Soviet dan hingga sekarang ini kedua negara tersebut bertetangga,” tambahnya.

“Kita menolak segala bentuk peperangan yang ada di dunia, menentang dan mengecam segala bentuk invasi, agresi dan peperangan sebab hal demikian tentu yang menjadi korban adalah orang-orang yang tidak bersalah termasuk diantaranya warga sipil dan anak-anak,” tutupnya. (Wahyuddin/Mif).


Hayana 24 مارس 2022
BAGIKAN POSTINGAN ini
علامات التصنيف
الأرشيف