Sebelum Pulang, Rektor Panggil Mahasiswa Asal Thailand
Humas IAIN Parepare — Pagi tadi, Kamis, 25/6/2020 ibu angkat mahasiswa asing di IAIN Parepare, Muliaty mendampingi mahasiswa asal Thailand memenuhi panggilan Rektor, Ahmad S. Rustan di rektorat “manara kembar”. Pada pertemuan tersebut, Rektor memberikan ijin kepada mahasiswa asingnya untuk kembali ke negaranya dengan syarat tetap aktif mengukuti perkuliahan secara daring.
Muliaty bersama mahasiswa asal Thailand di ruangan Rektor
Informasi yang kami himpun, Ahmad S. Rustan memberikan banyak pesan-pesan kepada Afnan Teti, dkk. Rektor meminta kepada mereka untuk hati-hati dan waspada selama dalam perjalanan pulang. “Jaga diri kalian dan tetap menjalankan protokol kesehatan dimana pun berada. Pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan dan pakai handsanitazer setiap saat,” demikian kata Rektor kepada mereka.
Pada kesempatan itu pula, Rektor melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, H. Muhammad Saleh menyerahkan bantuan dana kepada mahasiswa tersebut untuk dipergunakan selama dalam perjalanan. Di masa pandemi Covid -19, perjalanan ke luar negeri menjadi sangat mahal. Selain biaya tiket pesawat, mereka juga harus mengikuti rapid/swab tes dan menjalani karantina di Jakarta atau Bangkok selama 14 hari. “Insya Allah bantuan dari Rektor cukup meringankan biaya mereka,” kata Warek 3.
Usai menerima bantuan Rektor yang diserahkan H. Muhammad Saleh, Muliaty sebagai ibu angkat mereka melepas keberangkatan mahasiswa asal Thailand tersebut di Asarama Mahasiswa. Ketua LP2M ini didampingi Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Mujahidah dan Pembina Asrama Mahasiswa, Faridah. Mahasiswa ini akan bertolak ke Makassar, yaitu di Kampus UIN Alauddin di Jln. Alauddin. Di kampus ini, mereka akan bertemu dengan beberapa mahasiswa Thailand yang kuliah di kampus tersebut untuk menjalani swab tes.
Seperti yang diketahui, mahasiswa asal Pattani Thailand yang kuliah di IAIN Parepare berjumlah 6 orang. Mereka mengikuti program S1 pada program studi Tadris Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah. Menjelang libur semester tahun ini, mereka akan pulang ke negaranya untuk kali pertama setelah 2 tahun berada di Parepare. “Sebenarnya, kami rencana pulang saat bulan Ramadhan tapi karena wabah Covid, kami batal pulang bulan lalu,” ungkap Afnan.