Skip to Content

Jajaki Kerja Sama, Wakil Rektor III dan Kepala Perpustakaan IAIN Parepare Kunjungi Bank Indonesia dan Bursa Efek

September 17, 2022 by
Hayana

Jajaki Kerja Sama, Wakil Rektor III dan Kepala Perpustakaan IAIN Parepare Kunjungi Bank Indonesia dan Bursa Efek

Humas IAIN Parepare — Pengembangan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare terus dilakukan. Di antaranya melakukan kerja sama dengan beberapa lembaga pemerintah di luar kampus. Seperti Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia di Makassar.

Kamis 15 September 2020 pukul 11.00 Wita, Wakil Rektor III, bagian kemahasiswaan dan kerja sama IAIN Parepare, Dr Muhammad Kamal Zubair, M.Ag didampingi Kepala Perpustakaan IAIN Parepare, Sirajuddin, S.Pd.I., S.IPI., M.Pd tiba di Kantor perwakilan Bank Sentral Republik Indonesia atau Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar.

Diterima langsung oleh Rawindra Ardiansah, selaku Asisten Direktur Kehumasan, Erik Muliawan, selaku Manajer Kehumasan dan Andi Tiara Putri staf swakelola Unit Kehumasan BI. Di ruang pertemuan, Kamal Zubair memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud kunjungan langsung ke BI.

“Maksud kedatangan kami, pertama, terkait rencana penjajakan untuk membuka BI Corner di kampus kami IAIN Parepare, karena terkendala pandemi sehingga rencana sejak tiga tahun lalu ini baru bisa kami realisasikan dan berkunjung ke BI ini. Yang kedua, maksud kami ingin mengetahui terkait beasiswa Genbi karena kami memilik jumlah mahasiswa tidak kurang dari delapan ribu dengan 4 fakultas,” kata Warek 3 menyampaikan maksud pada sambutannya.

Selaku Asisten Direktur Kehumasan Rawindra merespon baik dan mencoba menanyakan informasi seputar lembaga IAIN Parepare. Hal ini secara runtut dijelaskan Kamal Zubair bahwa berdirinya IAIN Parepare berawal dari Fakultas Tarbiyah IAIN Makassar hingga berkembang menjadi STAIN Parepare. Lalu bertransformasi menjadi IAIN Parepare.

“Sekitar tahun 80 an Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Makassar di Perepare berubah status dan berdiri sendiri dengan nama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare yang selanjutnya sekitar tahun 2016/2017 lalu berubah status lagi menjadi IAIN Parepare dengan empat. Yakni Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah. Saat ini diupayakan mencapai status universitas dengan memenuhi syarat dan ketentuan,” tandas Kamal.

Menjawab penjajakan tentang BI corner dan beasiswa GenBI, Rawindra menjelaskan bantuan BI Corner yang sudah tidak diprogramkan sejak tahun 2019 lalu. Rewindra menjelaskan tentang beasiswa bank Indonesia GenBI (Generasi Baru Indonesia) yang untuk sementara baru diprogramkan untuk universitas di Makassar.

“Salah satu program sosial yaitu pengadaan BI corner dan kelengkapan fasilitas buku, komputer, sofa dan lain lainnya. Itu sudah tidak ada bantuan dari pusat sejak tahun 2019. Jadi sampai saat ini di Indonesia tidak ada lagi program BI Corner, namun kami bisa mempertimbangkan memberikan bantuan meskipun dengan status dan nama yang berbeda dan mungkin tidak selengkap BI Corner,” ujar Rawindra sembari menjelaskan kondisi ekonomi di Indonesia.

Melanjutkan penjelasannya, Rawindra menanggapi pertanyaan seputar beasiswa Bank Indonesia GenBI. “Untuk pengajuan GenBi salah satu yang penting juga adalah status akreditasi perguruan tinggi,” katanya.

Pengajuan beasiswa GenBI ini harus melalui persetujuan DPR-RI. “Terus terang untuk bantuan tahun depan itu sudah ketok palu atau sudah disetujui, namun kita akan coba untuk di awal tahun depan mungkin bisa diperoleh tahun 2024,” tutup Rawindra memberi harapan peluang tentang bantuan dari BI.

Di waktu yang sama, Erik Muliawan, selaku Manajer memberikan petunjuk teknis dan mekanisme pengusulan tentang bantuan serupa dengan BI Corner dan bantuan beasiswa GenBI.

“Mekanismenya dengan mengajukan surat pengajuan bantuan berupa pengganti corner BI dan beasiswa GenBI harus melampirkan informasi penting seperti jumlah mahasiswa, kebutuhannya dan juga menggambarkan kesiapan space di perpustakaan,” kata Erik.

Melanjutkan penjelasannya, Erik menyampaikan, “Kami tidak mewajibkan pengajuan itu harus dalam bentuk proposal tapi bisa juga sekadar lampiran berupa surat permohonan. Yang penting kami punya dokumen sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan juga dasar untuk meneruskan ke kantor Pusat,” tutupnya.

Sesi kunjungan berikutnya pada pukul 13.00 Wita berlanjut ke Bursa Efek Indonesia Makassar disambut langsung Kepala Perwakilan BEI Fahmin. Ia didampingi Kahfi dari Phintraco Sekuritas di ruang pertemuan yang terletak di lantai gedung BEI Makassar.

Di ruang pertemuan di lantai satu antara kedua pihak banyak mendiskusikan tentang model dan desain pelayanan pojok bursa efek yang rencana diletakkan di salah satu pojok di gedung perpustakaan IAIN Parepare.

“Kedatangan ke sini sengaja juga menghadirkan Kepala UPT Perpustakaan IAIN Parepare untuk menggambarkan kondisi dan kesiapan Perpustkaan,” kata Kamal Zubair mengawali sambutan sekaligus menyampaikan kesiapan perpustakaan menyambut rencana pengadaan galeri bursa efek.

Fahmi dan Kahfi secara bergantian menjelaskan mekanisme layanan Galeri Bursa Efek yang juga menerapkan model layanan online digital.

“Mekanisme layanan galeri Bursa efek ini kita hanya menyediakan satu unit personal Computer (PC) dan layar televisi. Karena secara teknis layanan ini berbasis online. Jadi tidak terlalu membutuhkan banyak Space,” tutupnya. (srj/alf)



in News
Hayana September 17, 2022
BAGIKAN POSTINGAN ini
Tags
Archive